Tweet Share Share Share Share Share BBM untuk Android dan iOS Ditunda, Entah Sampai Kapan BlackBerry untuk semua, yaitu iOS dan Android sudah dirilis sejak kemarin. Banyak pengguna iPhone maupun Android yang sudah menggunakan aplikasi BBM tersebut pada perangkat mereka. Menurut situs The Verge, sudah lebih dari 1 juta pengguna baru BBM yang terdaftar dengan pin berawalan angka 7, namun tidak ada satu pun dari pengguna Android yang mengunduhnya melalui Play Store (karena memang belum dirilis BlackBerry), mereka mendapatkanya melalui pihak yang tidak resmi melalui Dropbox yang tersebar melalui sosial media. Sedangkan untuk pengguna iOS, kami sudah dapat mulai mengunduhnya sekitar pukul 21.00 WIB melalui App Store, karena merupakan satu-satunya jalan untuk dapat memasang Aplikasi di iOS hanya melalui App Store (tidak jailbreak). Dan kini, BlackBerry mengumumkan bahwa mereka menghentikan peluncuran aplikasi BBM pada iOS maupun Android. Bagi pengguna iOS, peluncuran memang sudah direncanakan dan sesuai dengan jadwal, sehingga akan tetap dirilis di sebagian negara yang dijadwalkan peluncurannya besok. Masalah berawal dari pengguna Android yang mengunduh dan memasang “leaked version” atau aplikasi yang belum resmi diluncurkan melalui situs-situs yang disebarkan melalui sosial media. Recananya selanjutnya, BlackBerry akan menggilir peluncuran BBM di setiap Negara, agar tidak terjadi pengunduhan secara massif dalam waktu bersamaan. Pihak BlackBerry sendiri tidak memberikan jadwal pasti mengenai hal tersebut. Banyaknya pihak yang memanfaatkan kesempatan ini membuat aplikasi BBM palsu, sehingga membuat pengguna Android kebingungan untuk mengunduh BBM yang asli. Ada baiknya Anda tetap menunggu aplikasi resmi BBM dengan mendaftar di situs BBM.com, dan menunggu e-mail dari BlackBerry ketika BBM untuk Android resmi diluncurkan. Pada App Store Apple, pengembang BBM adalah BlackBerry Limited, dan begitu juga dengan Play Store. BlackBerry untuk semua, yaitu iOS dan Android sudah dirilis sejak kemarin. Banyak pengguna iPhone maupun Android yang sudah mengguna... Baca selengkapnya » Gadget Teknologi
Tweet Share Share Share Share Share Samsung Perkenalkan Galaxy Note Terbaru BERLIN - Samsung secara resmi memperkenalkan gadget terbarunya berupa jam tangan pintar dengan layar berwarna yang bisa menunjukkan notifikasi. Gadget ini bisa digunakan untuk menelepon dan menjalankan aplikasi. Aksesori bernama Galaxy Gearhead ini sudah lama diantisipasi karena perusahaan itu kini menjadi produsen ponsel pintar terlaris di dunia dan mengalahkan Microsoft, Apple serta Google dalam peluncuran produk jenis ini. Menurut laman NBC, Rabu (4/9) selain merilis jam tangan pintar, perusahaan raksasa Korsel ini juga mengungkap kehadiran Galaxy Note 3 dan Galaxy Note 10 terbaru. Namun para analis memperingatkan bahwa konsumen mungkin tidak akan terlalu tertarik dengan jam ini karena untuk menggunakannya, pemilik harus memiliki gadget Galaxy Android. Samsung sebelumnya mengatakan penjualan Android menurun sehingga para investor mendesak diproduksinya produk lain yang berpotensi menuai sukses serupa. Jam tangan pintar ini akan dilempar ke pasar pada 25 September, seperti diumumkan eksekutif Samsung pada pameran teknologi Ifa di Berlin. "Pengenalan jam tangan pintar Galaxy tidak mengejutkan bagi industri yang telah memprediksi Samsung untuk mengalahkan merk seperti Apple serta pembuat jam dan perusahaan elektronik konsumen lainnya di pasar," kata Chris Green, analis teknologi utama di perusahaan konsultan Davies Murphy Group. "Konsumen mungkin akan kecewa saat mengetahui bahwa jam tangan pintar ini adalah alat mitra yang harus dipasangkan dengan ponsel pintar atau tablet Samsung Android, dan tidak bisa berfungsi sebagai media dan alat komunikasi tanpa kedua alat itu," lanjutnya. Sekadar bocoran, jam tangan Galaxy akan dipasarkan dengan harga USD 300 atau sekira Rp 3 juta. BERLIN - Samsung secara resmi memperkenalkan gadget terbarunya berupa jam tangan pintar dengan layar berwarna yang bisa menunjukkan noti... Baca selengkapnya » Gadget Teknologi
Tweet Share Share Share Share Share Bangkrut, BlackBerry Dijual Rp 53 Triliun OTTAWA - Produsen ponsel BlackBerry setuju menjual perusahaannya sebesar USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 53,8 triliun kepada konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial.Dalam sebuah pernyataan, BlackBerry mengatakan Fairfax yang saat ini menjadi pemegang saham terbesar telah menawar USD 9 per saham dengan pembayaran tunai untuk membeli perusahaan tersebut.Tetapi, Blackberry mengatakan akan tetap mengeksplorasi pilihan lain di tengah berlangsungnya negosiasi. Pada Jumat (20/9), BlackBerry telah mengumumkan untuk memangkas 4.500 tenaga kerja karena keuangan yang merugi.Perusahaan Kanada ini diprediksi akan merugi sekitar USD 1 miliar setelah penjualan ponsel model barunya tidak sebagus yang diharapkan.Niat untuk menjual perusahaan sebelumnya memang sudah dikemukakan BlackBerry pada Agustus lalu. Namun baru pada Senin kemarin (23/9), perusahaan ponsel ini mengumumkan bahwa telah menandatangani surat perjanjian di mana konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial Holdings Limited telah menawarkan untuk mengambil alih perusahaan."Proses penilaian (due diligence) diharapkan akan selesai pada 4 November 2013. Pihak terkait akan bernegosiasi dan meresmikan transaksi definitif pada tanggal tersebut," ungkap sumber BlackBerry seperti dilansir Digitalone, Selasa (24/9).Namun, Blackberry mengatakan, pembicaraan dengan Fairfax tidaklah eksklusif. Blackberry bisa secara aktif mengumpulkan, menerima, mengevaluasi dan berpotensi untuk masuk ke dalam negosiasi dengan pembeli potensial lainnya.Pemimpin Fairfax, Prem Watsa, percaya transaksi ini akan membuka babak baru yang menarik bagi Blackberry, pelanggan, operator dan karyawannya."Pembelian ini akan membuat Blackberry menjadi perusahaan tertutup, sehingga dapat memungkinkan perusahaan melakukan reorganisasi tanpa harus terus diamati oleh investor saham di Wall Street," ungkap Brian Colello, analis di Morningstar.Sementara Ben Wood, Kepala Riset CCS Insight, mengatakan kesepakatan dengan Fairfax akan menyediakan ruang nafas bagi Blackberry untuk menilai opsi strategis mereka. "Indikasi awal menunjukan harus ada penghematan dalam bisnis mereka. Perubahan struktural yang lebih luas seperti spin-off Blackberry Messenger dan mengurangi divisi perangkat keras juga mungkin akan ditinjau dengan hati-hati," ujarnya.Masalah keuangan Blackberry dimulai awal tahun ini menyusul penjualan yang mengecewakan ponsel model baru Z10. Dirilis pada Januari setelah banyak penundaan ponsel ini dianggap gagal untuk menggairahkan kembali konsumen. OTTAWA - Produsen ponsel BlackBerry setuju menjual perusahaannya sebesar USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 53,8 triliun kepada konsorsium ya... Baca selengkapnya » Gadget Teknologi